Produksi Biogas secara Anaerob dari Popok Bayi Bekas dan Limbah Organik

Asrianti Chalik, Ruslan Kalla, N Nurjannah, M Arman

Abstract

Biogas merupakan salah satu bioenergi alternatife yang dihasilkan dari fermentasi anaerob bahan organik yang berasal dari limbah. Limbah  rumah tangga termasuk limbah yang belum banyak dimanfaatkan dan berpotensi menjadi biogas. Pada penelitian ini dilakukan metode fermentasi anaerob dengan menggunakan substrat limbah organik dari kulit pisang dan sisa sayur kubis, popok bayi bekas dan kotoran sapi sebagai starter dibuat dalam tiga komposisi. Perbandingan limbah organik, popok bayi bekas  dan kotoran sapi pada Digester 1 yaitu, 4: 0: 6, pada Digester 2 yaitu 3: 1: 6 dan Digester 3 yaitu 2: 2: 6 dengan rasio C/N campuran substrat berturut-turut 17.17, 15.51 dan 13.85. Pengamatan fermentasi selama waktu retensi 21 hari, suhu didalam Digester relative  sama setiap hari yaitu  25-29 oC  pada pagi hari dan 31-34,5oC pada sore hari sehingga suhu digester sangat dipengaruhi suhu lingkungan. Hasil penelitian Digester 1 menghasilkan gas dengan tekanan optimal 1,0223 atm pada hari ke-10 dan gas tidak menyala.  Adanya substrat popok bayi bekas pada Digester 2 dan Digester 3 menjadi inhibitor pencernaan anaerobic sehingga tidak menghasilkan gas. Analisis dengan Gas Cromatografi  pada slurry biogas menunjukkan komposisi volatile fatty acid (VFA) sebagai substrat pembentukan gas metan pada Digester 1 mengandung asam asetat dan asam propionate, Digester 2 mengandung asam asetat dan asam butirat dan asam organik lain dan Digester 3 hanya mengandung asam organik lain

Keywords

Biogas; Anaerob; Popok Bayi Bekas; C/N; VFA

References

Al Seadi, T., Rutz, Dominic, Prassal, Heinz. 2008. Biogas Handbook, Denmark: University of Southern Denmark Esbjerg, Niels Bohrs Vej 9- 10, DK-6700 Esbjerg.

Ardinal, Gewe, R., dan Raharjo, S., 2015. Studi Potensi Pembentukan Biogas dari Sampah Makanan dan ko-substrat Feses Sapi untuk Energi Listrik Alternatif: Studi Kasus di Universitas Andalas. Jurnal Litbang Industri, 5(2), pp.101–111.

Arthawidya, J., Sutrisno, E., dan Sumiyati, S. (2017). Analisis Komposisi Terbaik Dari Variasi C/N Rasio Menggunakan Limbah Kulit Buah Pisang, Sayuran Dan Kotoran Sapi Dengan Parameter C-Organik, N-Total, Phospor, Kalium Dan C/N Rasio Menggunakan Metode Vermikomposting. Jurnal Teknik Lingkungan, 6(3).

Balai Penelitian Tanah (BPT). 2005. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Agro Inovasi. Bogor

Cahya M, R., 2014. Analisis Efisiensi dengan Penambahan Urin Sapi dalam Produksi Biogas. Universitas Telkom. Bandung.

Haryati, T., 2006. Biogas : limbah peternakan yang menjadi sumber energi alternatif. Wartazoa, 16(3), pp.160–169.

Kementerian ESDM, 2014. Impor LPG Indonesia 2003-2013, Available at: https://databoks.katadata.co.id/.

Megawati dan Wongso A, K., 2015. Pengaruh Penambahan EM4 (Effective Microorganism-4) Pada Pembuatan Biogas dari Enceng Gondok dan Rumen Sapi. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 4(2), pp.42–49.

Mujahidah, Mappiratu, dan Sikanna, R. (2013). Kajian Teknologi Produksi Biogas Dari Sampah Basah Rumah Tangga. Online Jurnal of Natural Science, 2(1), 25–34.

Novianty, R., Dahliati, A.,dan I, Nasution, N., 2020. Biodegradasi Popok Bayi Bekas Menggunakan Jamur dan Bakteri Selulotik dengan Fermentasi Padat. Inovasi Pendidikan dan Sains, 01(01), pp.13–19.

Nurjannah, Ifa.L, dan Jaya.F, 2018. Produksi Bahan Bakar Gas Biomassa Dari Limbah Organik Industri (Molases). Research Gate, pp.87–95. Available at: https://www.researchgate.net/publication/326978455_Produksi_Bahan_Bakar_Gas_Biomassa_Dari_Limbah_Organik_Industri_Molases.

Ridlo, R., 2020. Dasar-Dasar Fermentasi Anaerobik. pp. 1–13. Retrieved from https://ptseik.bppt.go.id/artikel-ilmiah/16-dasar-dasar-fermentasi-anaerobik?tmpl=component&print=1&page=

Sanjaya, D., Haryanto, A. dan Tamrin, 2015. Produksi Biogas dari Campuran Kotoran Sapi dengan Kotoran Ayam. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 4, pp.127–136.

Sariyati, 2014. Pembuatan Biogas dari Sampah Sayur Kubis dan Kotoran Sapi. Universitas Setia Budi.

Sholeh, A., Sunyoto dan Hidayat, D., 2012. Analisis Komposisi Campuran Air dengan Limbah Kotoran Sapi dan Peletakan Posisi Digester terhadap Tekanan Gas yang Dihasilkan. Journal of Mechanical Engineering Learning, 1(1). Available at: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel/article/view/1916/1720.

Sjafruddin, R. dan Azis, A., 2017. Pemanfaatan Limbah Cair Gula Rafinasi sebagai Bahan Baku Pembuatan Energi Terbarukan (Biogas). In Prosiding Seminar Hasil Penelitian. pp. 55–60.

Sunaryo, 2014. Rancang Bangun Reaktor Biogas untuk Pemanfaatan Limbah Kotoran Ternak Sapi di Desa Limbangan Kabupaten Banjarnegara. PPKM UNSIQ, pp.21–30.

Suyitno, Nizam M. dan Dharmanto, 2010. Teknologi Biogas. Yogyakarta. Graha Ilmu

Tesfaye, T., Sithole, B. dan Ntunka, M., 2019. Review on the Manufacturing and Properties of Nonwoven Superabsorbent Core Fabrics used in Disposable Diapers. International Journal of Chemical Sciences, 17(June), pp.1–21002E

Tim Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, 2019. Indonesia Energy Out Look 2019. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp.1689–1699.

Usman, 2012. Teknik Penetapan Nitrogen Total pada Contoh Tanah secara Destilasi Titrimetri dan Kalorimetri Menggunakan Autoanalyzer. Buletin Teknik Pertanian, 17(1), pp.41–44.

Wahyuni, S. 2008. Biogas. PT. Penebar Swadaya : Jakarta

Widiatningrum, T, Kedati, dan K Susanti, R, 2018. Pemanfaatan Limbah Popok Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Anak Usia Dini. Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA, 8(2), p.16.

Wulandari, C. dan Labiba, Q., 2017. Pembuatan Biogas dari Campuran Kulit Pisang dan Kotoran Sapi Menggunakan Bioreaktor Anaerobik. Institut Teknologi Sepuluh November. Available at: http://repository.its.ac.id/46279/.

Zulfikar, A., 2016. Efektivitas Organik Loading Rate Terhadap Penyisihan Bahan Organik dengan Media Arang Tempurung Kelapa (Cocos nucifera) pada Reaktor Anaerobik Kontinyu. Universitas Airlangga.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.