Pembuatan Pupuk Organik Padat dengan Cara Aerob
Abstract
Sabut kelapa merupakan salah satu limbah organik yang dapat diolah menjadi pupuk organic karena mengandung sumber hara makro yang dibutuhkan tanaman. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh komposisi terbaik dari campuran limbah organik (sabut kelapa, kulit kopi dan kotoran ayam) terhadap pupuk padat yang sesuai SNI. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama dilakukan preparasi limbah organic (sabut kelapa, kulit kopi dan kotoran ayam) yaitu dengan memperkecil ukurannya. Tahap kedua dilakukan pengujian unsur C, N, P dan K dari campuran limbah organik dengan variasi bakteri EM-4 (100, 200 dan 300 mL). Tahap ketiga dilakukan pengujian dengan variasi campuran limbah organik dengan penambahan bakteri EM-4 terbaik. Tahap keempat dilakukan pengukuran pH dan temperatur tiap hari selama sebulan pada tahap kedua dan ketiga. Dari hasil penelitian didapatkan penambahan bakteri EM-4 terbaik yaitu 100 mL. Kandungan unsur karbon masing-masing sampel A, B, C, D dan E yaitu 17,559 %;13,611%;13,182%;12,970% dan 15,821%. Kandungan unsur nitrogen masing-masing yaitu 5,112%;2,601%;2,198%;3,459% dan 4,409%. Kandungan unsur posfor masing-masing yaitu 4,279%;2,227%;2,648%;3,068% dan 3,205%. Kandungan unsur kalium masing-masing yaitu 6,798%;3,231%;3,410%;3,490% dan 5,257%. Dapat disimpulkan kandungan C, N, P dan K yang telah memenuhi SNI pupuk padat yaitu terdapat pada sampel A dengan campuran limbah organik sabut kelapa, kulit kopi, kotoran ayam dan bakteri EM-4.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hanum dan Maulia. Shofiyah. (2015) ‘Eksplorasi Limbah Sabut Kelapa ( Studi Kasus : Desa Handapherang Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis ) The Exploration Of Coconut Fiber Waste ( Case Study : Desa Handapherang Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis )’, in Mauliyah (ed.). Bandung: ISSN, pp. 930–938.
Hariatik (2016) Perbandingan Unsur NPK pada Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam dengan Pembiakan Mikro Organisme Lokal (MOL). Universitas Sebelas.
Hayati, Erita, Mahmud, Taufk. dan Fazil, Rohman. (2013) ‘Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan Varietas terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaa’, jurnal floratek, 21(1), pp. 173–181.
Irham Falahuddin, Anita. Restu. Puri. Raharajeng. dan Lekat. Hermansyah. (2016) ‘Pengaruh Pupuk Organik Limbah Kulit Kopi ( Coffea Arabica L .)’, jurnal bioilmi, 2(2), pp. 108–120.
Permentan (2011) ‘Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia/SR.140/10/2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati Dan Pembenah Tanah’, Permentan, p. 16.
Pertanian, Badan. Penyuluhan. dan Pengembangan. SDM. (2015) ‘Pelatihan Teknis Budidaya Jagung bagi Penyuluhan Pertanian dan Babinsa’, in Adam, M. (ed.) pembuatan pupuk organik. Jakarta: Muhammda Adam, pp. 1–25.
Pujiyanto (2013) ‘Pemanfaatan Kulit Buah Kopi dan Bahan Mineral Sebagai Amelioran Tanah Alami’, jurnal pelita perkebunan, 23(90), pp. 159–172.
Ramadiah (2016) Uji kualitas briket dari limbah kelapa sawit. UIN Alauddin Makassar.
Roidah dan Ida. Syamsu. (2013) ‘Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah’, Jurnal universitas Tulungagung BONOROWO, 1(1), pp. 30–42.
Suryono, Widyatmani. Sih. Dewi. dan Sumaro. (2014) ‘Pemanfaatan Limbah Peternakan dalam Konsep Pertanian Terpadu … Suryono et. al’, jurnal pemanfaatn limbah organik, XXIX(2), pp. 96–100.
Refbacks
- There are currently no refbacks.