DESAIN DAN KOMISIONING TANGKI PORTABLE BIOGAS
Abstract
Saat ini masyarakat Indonesia masih menggunakan gas LPG dalam aktivitas masak-memasak. Gas LPG merupakan irrewenable energy yang lambat-laun pasti sumbernya akan habis. Hal inilah yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini yakni untuk merancang bangun tangki penampung biogas dari bahan dasar karet, plastik dan baja sebagai tangki penampung biogas portable. Tangki biogas portable ini diharapkan dapat berfungsi sama seperti tangki penampung gas LPG yang dapat diisi ulang dan tentunya memenuhi standar yang telah ditentukan dengan melakukan komisioning terlebih dahulu. Perancangan dilakukan dengan menguji kemampuan maksimal tangki dalam menerima tekanan yang diberikan dengan memberikan tekanan yang berbeda-beda berdasarkan material dari tangki penampung. Kemudian menguji pengaruh tekanan dalam tangki terhadap waktu nyala dengan mengisi biogas dari digester ke tangki portable. Untuk tangki biogas portable dari plastik diinjeksikan tekanan dengan perbandingan 5,10 dan 15 psi, dari karet 1,2, dan 3 psi dan dari baja 30,50 dan 75 psi. Kemudian menguji pengaruh tekanan terhadap volume penyimpanan dengan mengisi tangki biogas portable dari galon dengan tekanan 5,10 dan 15 psi,dari karet tekanan 1,2, dan 3 psi serta dari baja 30,50 dan 75 psi. Rancangan tangki penampung biogas portable paling baik yaitu dari material karet dengan tekanan 1 psi didapatkan volume 3,8148 m3. Lama waktu nyala untuk tangki penampung biogas portable paling baik yaitu dari ban karet dengan tekanan 3 psi yaitu 25:02 menit.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
- Atmodjo, M. C. T., & Rosadi, D. (n.d.). The Biogas Portable Tank Designing as an alternative energy facility in rural area, 409–416.
- Damanhuri, E., & Padmi, T. (2010). Pengelolaan sampah. (E. Damanhuri, Ed.), Diktat Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (4th ed.). Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
- Fairus, S., Rahman, L., & Apriani, E. (2011). Pemanfaatan Sampah Organik Secara Padu Menjadi Alternatif Energi : Biogas dan Precursor Briket. In Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia’Kejuangan’ Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengelolaan Sumber Alam Manusia (p. E01). Bandung: Institut Teknologi Nasional.
- Fauzia, N. A., Rahardi, J. B., & Sugiarto, Y. (2014). Rancang Bangun Reaktor Biogas Portable dengan Sistem Design Plan of Portable Biogas Reactor with Purification System Using Microalgae Chlorella sp ., 2(2), 138–146.
- Haryati, Tuti. 2006. Biogas: limbah peternakan yang menjadi sumber energi alternatif. Journal Wartazoa 16(4): 21–29.
- Luthfianto, D., Mahajoeno, E., & Sunarto. (2012). Pengaruh macam limbah organik dan pengenceran terhadap produksi biogas dari bahan biomassa limbah peternakan ayam. - Bioteknologi,9(1),18–25. https://doi.org/10.13057/biotek/c090104
- Marfuatun. (2013). Potensi Pemanfaatan Sampah Organik. Yogyakarta.
- Muhlis Madani. (2011). Agenda Setting Kebijakan Pengelolaan Sampah Pasar di Kota Makassar. OTORITAS : Jurnal Ilmu Pemerintahan (Vol. 1). Retrieved from http://lp3m.unismuh.ac.id/jurnal/index.php/ otoritas/article/view/132
- Mujahidah, Mappiratu, & Sikanna, R. (2013). Kajian Teknologi Produksi Biogas Dari Sampah Basah Rumah Tangga. Journal of Natural Science, 2(1), 25–34.
- Nandi. (2005). Kajian Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah dalam Konteks Tata-Ruang. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi.
- Rahmadian, B. (2012). Studi tekno ekonomi pembuatan biogas di PT. SHGW (Stichting Het Groene Woudt) bio tea Indonesia.
- Rambey, R. F. A. P. (2011). Perancangan dan Pengujian Tangki Penampung Biogas Portable Berbahan Dasar Karet. Institut Pertanian Bogor.
- Renilaili. (2015). Enceng Gondok sebagai Biogas yang Ramah Lingkungan. Jurnal Ilmiah TEKNO, 12, 1–10.
- Salunkhe, D. B., Rai, R. K., & Borkar, R. P. (2012). Biogas Technology, 4(12), 4934– 4940.
- Saragih, B. R. (2010). Analisis Potensi yang Dihasilkan dari Proses Penguraian Bahan Organik Oleh Bakteri yang Hidup Dalam Kondisi Kedap Udara (Bakteri Anaerob) Terhadap Limbah-Limbah Organik Baik Di Digester (Pencerna) Anaerob Maupun Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA). Universitas Indonesia.
- Sibisi, N. T., & Green, J. (2005). A floating dome biogas digester : perceptions of energising a rural school in Maphephetheni, 16(3), 45–52.
- Sugi Rahayu, Dyah Purwaningsih, dan P. (2009). Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi sebagai Sumber Energi Alternatif, 13, 150–160. https://doi.org/10.1073/pnas.0703993104
- Tambunan, A. H., & Solahudin, M. (2009). Aplikasi flexible tank dari karet sebagai penampung biogas portable, 105–106.
- Yuliani, C., & Nugrahini, P. (2014). Pengolahan Sampah Organik (Buah-Buahan)Menjadi Biogas dengan Menggunakan Starter Kotoran Sapi dan Pengaruh Penambahan Urea Secara Anaerobik Pada Reaktor Batch. In Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti (pp. 1–6). Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.